PERILAKU KONSUMEN
1.
Pengertian
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah “Consumer behavior can be defined as the
behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating,
and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they
needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa,
atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan
kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain itu perilaku konsumen menurut Loudon
dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the
decision process and physical activity individuals engage in when evaluating,
acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan
perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik
individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.
Menurut Ebert dan Griffin (1995)
consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision
of the decision process by which customers come to purchase and consume a
product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang
suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.
2.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
a.
Kebudayaan
faktor budaya adalah salah satu
pengaruh yang paling berdampak luas dalam perilaku konsumen. Konsumen harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh
budaya tersebut,dan juga sub-budaya,dan juga kelas sosial pembeli.Budaya
memegang peranan yang sangat penting di dalam perilaku konsumen.apabila
kebudayaan sudah sangat melekat di dalam diri konsumen,tidak akan dapat dengan
mudah pengaruh kebudayan-kebudayaan asing yang datang dari luar bisa masuk
begitu saja.
Contohnya saja seorang konsumen yang sudah sangat cinta dengan kebudayaan
bangsanya,sehingga ia selalu menggunakan prodak dalam negeri dan tidak mau
menggunakan prodak luar.memang tidak semua konsumen seperti itu,masih terdapat
konsumen-konsumen yang tidak mempunyai jiwa kebudayaan yang melekat utuh
didalam dirinya,sehingga ia masih dengan mudah terpengaruh oleh kebudayaan
asing,dan menggunakan produk-produk dari luar.
Setiap kebudayaan masing-masing terdiri dari sub-budaya
sub-budaya yang lebih kecil lagi,yang memberikan identifikasi dan sosialisasi
yang lebih jelas untuk para anggotanya. Adalah faktor penentu keinginan dan
perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah
perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian
besar adalah dipelajari.
Anak yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat mempelajari
seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui sebuah
proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting
lainnya. Karena itu, seseorang anak yang dibesarkan dalam kebudayaan tertentu
akan mempunyai nilai-nilai kebudayaan tertentu pula (seperti nilai prestasi dan
keberhasilan, aktivitas, efisiensi, dan kepraktisan, kemajuan, kenyataan,
kenyamanan material, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal,
kemanusiaan dan sikap serta jiwa muda).
b.
Kelas Sosial
Sebenarnya, semua
masyarakat manusia menampilkan lapisan-lapisan sosial. Lapisan-lapisan sosial
ini kadang-kadang berupa sebuah sistem kasta dimana para anggota kasta yang
berbeda memikul peranan tertentu dan mereka tak dapat mengubah keanggotaan
kastanya. Malah lebih sering lapisan sosial itu berbentuk kelas sosial.
Kelas sosial adalah sebentuk kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama
dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para
anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku sama. Menurut engel (1994), kelas Sosial adalah
pengelompokkan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi
mereka didalam pasar. Menurut Ujang
sumarwan (2000), Kelas sosial adalah pembagian masyarakat kedalam kelas –
kelas yang berbeda atau strata yang berbeda.
1). Penentu Kelas
Sosial ( Engel : 1994)
a. Pekerjaan
b. Prestasi
Pribadi
c. Interaksi
d. pemilikan
e. Orientasi Nilai
f. Kesadaran Kelas
2). Faktor-Faktor
Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi keluarga, status, dan peranan
sosial.
Kelompok Referensi
Perilaku seseorang amat
dipengaruhi oleh berbagai kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Keluarga
Para anggota keluarga
dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan
dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber
orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan,
disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri dan anak).
Peranan dan Status
Sepanjang kehidupan,
seseorang terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu : keluarga, klub dan
organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai
Peranan dan Status.
- Faktor Pribadi
Keputusan
seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia
dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
b. Faktor Psikologis
Pilihan
seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu :
motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitar dan
lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan
sosial memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen. Faktor Sosial terdiri
dari 3 bagian, yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan peran. Kelompok acuan
adalah semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku
seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen
dapat membuat keputusan konsumsi. Keluarga sebagai organisasi pembelian
konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap
keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan peran meliputi
kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat
menggambarkan peran dan status pamakainya.
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok
kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen. Perilaku seseorang
dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh
langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk
mencapai sasaran individu atau bersama.
Sebenarnya,
semua masyarakat manusia menampilkan lapisan-lapisan sosial. Lapisan-lapisan
sosial ini kadang-kadang berupa sebuah sistem kasta dimana para anggota kasta
yang berbeda memikul peranan tertentu dan mereka tak dapat mengubah keanggotaan
kastanya. Malah lebih sering lapisan sosial itu berbentuk kelas sosial.
Kelas sosial adalah sebentuk kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama
dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para
anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku sama.
Kelompok
Referensi, Perilaku
seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok-kelompok yang memberikan
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
c.
Kepribadian
Keputusan pembelian juga
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.
Konsumsi seseorang juga
dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah
mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang- orang
dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka
menjalani hidupnya.
Pekerjaan mempengaruhi barang
dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi
kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk
dan jasa tertentu.
d. Keluarga
Keluarga dapat pempengaruhi
perilaku Konsumen . Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk,
iklan dan situasi.
Seseorang
umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub,
organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan
dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan
penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
Para anggota
keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat
membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga
sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai
sumber keturunan, disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri
dan anak).
e.
Situasi
Situasi
ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang
terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan
polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan
uang).
KESIMPULAN
Keinginan dan kebutuhan para
konsumen terus-menerus berubah. Seandainya para pustakawan atau perpustakaan berharap
dapat menarik dan berkomunikasi dengan khalayak, mereka harus mengakrabkan diri
dengan cara berpikir para konsumen dengan faktor-faktor yang memotivasi mereka,
dan dengan lingkungan dimana mereka hidup. Perilaku konsumen juga dipengaruhi
oleh berbagai faktor pribadi dan psikologis yang mempengaruhi keputusan
pembelian.. Dalam menciptakan iklan yang efektif perlu memperhatikan perilaku
konsumen yang hendak dituju. Pengiklan harus mengetahui karakterisik konsumen,
karena tujuan dari periklanan itu sendiri untuk membujuk konsumen untuk
melakukan pembelian suatu produk atau jasa. Karena itulah riset perilaku
konsumen yang didasarkan pada faktor budaya, sosial, pribadi serta psikologis
menjadi faktor yang sangat penting dalam menganalisis kebutuhan dan karakteristik
pembelian konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar